Udara
telah bersatu dengan polusi, bersama-sama memasuki setiap dada manusia,
bersama-sama pula bersaing memberi kesempatan kehidupan dan kematian bagi manusia.
Dunia
selalu berputar dari porosnya, menghantar setiap jiwa di dalamnya memasuki
regenerasi yang disebut ERA MODERN. Banyak nyawa terbunuh nafsu, banyak raga
terkatung memilu, dan banyak umat terongrong Zaman dan mode.
Wanita
itu haqikatnya tercipta sebagai makhluk yang paling lembut sehingga ia selalu
mengunakan hati untuk melakukan segala sesuatu, tapi itu pulalah yan membuat ia
lemah. Ejekan, ajakan, dan nafsu untuk bisa lebih berharga di mata laki-laki
telah membuat kebanyakan wanita tersungkur ke jurang kenistaan.
Banyak
yang lupa akan arti sesungguhnya dari menghargai diri sendiri. Mereka telah
tertipu oleh kaum barat yang selalu menyerukan untuk menghargai diri sendiri
dengan tidak menutup diri dari perkembangan zaman, padahal belum tentu
perkembangan zaman itu sesuai dengan syariat yang ada.
Intinya
adalah Islam tak bisa mengikuti zaman tapi zamanlah yang harus mengikuti Islam.
Tak
bisa kita mengabungkanya karena islam itu agung dan tak bisa di samakan dan
diikutkan dengan zaman.Boleh kita mengikuti perkembangan asal kita tau itu
tidak melanggar perintah Allah.
Wahai
akhwati seiman dan seperjuangan.
Sadar
ataupun tidak kita adalah perhiasan terindah di dunia, coba saja suruh orang
yang mencintai anda untuk memilih antara segunung harta atau diri anda, maka
dengan sangat lantang ia akan menjawab ia lebih memilih anda ketimbang segunung
harta di depan matanya.
Namun
hargailah diri kita. Menghargai diri bukan bererti melakukan apa yang kita
inginkan dan melakukan sesuatu agar nampak setara dengan yang lain, Namun mari
menghargai diri kita dengan tidak mengotorinya dengan hal yang tak layak dan
hina.
Sobat……..
merubah
diri bukanlah hal yang mudah, namun
usaha kita untuk berubah menjadi lebih baik merupakan langkah besar untuk
meraih ridha SANG SUTRADARA ALAM. Percayalah….. selama ridha Allah yang kita
cari maka ridha semua makhlukNYA akan selalu bersama kita.
Mulai
dari berserah pada Allah……… mencari tau apa yang Allah sukai dan Allah murkai……
menghargai diri dengan menutup tubuh dan dada karena sebab terbesar masuknya
wanita ke dalam api neraka adalah tubuh dan dada yang tanpa ia sadari
mengundang nafsu laki-laki yang melihatnya…..dan jadikalah diri kita bermanfaat
bagi orang lain.
Di
zaman ini tuntutan zaman membuat kita harus mampu mandiri dan tak bergantung
pada lelaki, karena nasib berubah dengan cepat ……kadang roda waktu menjatuhkan
kita dan kadang mengangkat kita kembali. Berserah dan mencari ridha Illahi saja
tak cukup, perlu berbuat, berkarya, dan beramal.
Dan
semua itu tak akan mampu kita lakukan tanpa kemauan, kemampuan, kelebihan,
dan semangat yang tinggi. Jangan pernah
mau puas dengan apa yang kita mampu saat ini, Kita tercipta bukan untuk diri
kita sendiri namun untuk keluaga kita, umat kita, bangsa kita, dan untuk
orang-orang disekitar kita.
Berjuang
itu dengan banyak cara………. Dengan harta……….. tingkah laku serta kepribadian
yang mampu dijadikan contoh………..ilmu…………..fikiran………….semangat………..gerakan yang
kita mulai……… serta doa..
Hidup
itu adalah pilihan dan kompetisi bagi setiap orang di dalamnya, bila hanya
mengikuti apa kata dunia maka dunia akan terus berputar tak jelas dan kita
hanya akan tergilas dan pusing dibuatnya. Namun bila kita berani dan mau
memilih untuk menjadi yang terbaik dengan segala kerasnya konsekuensi maka
walau tak langsung, andalah yang terbaik daripada orang- orang yang masih takut
untuk menjadi yang terbaik.
Perayalah
kita bisa…………………….
Percayalah
kita mampu …………….
Cukup
percaya pada diri sendiri dan lakukan suatu perubahan yang bisa kita lakukan.
Tanamkan
dalam-dalam rasa takut dan hormat pada SANG SUTRADARA ALAM maka hati akan selalu
damai dibuatnya, ukirkan mimpi dan ketahuilah kemampuan maka kau akan
meraihnya, jangan pernah puas berlomba-lomba untuk lebih baik sehingga kau akan
menjadi lebih baik, Dan jangan pernah putus semangat untuk bisa berarti dan
membantu setiap orang dan setiap tempat dimana anda tinggal.
Jangan
pernah membuang-buang waktu, sungguh waktu takkan pernah kembali walau hanya
sedetikpun
Hidup
sekali hiduplah yang berarti
Setiap
melakukan sesuatu tanamkanlah BONDO BAHU, PIKIR, LEK PERLU SAK NYAWANE PISAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar